Red/D2/Steven
MATANUSA.NET SUKABUMI –
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Jujun Junaedi, mewakili Bupati Sukabumi melepas peserta tour de’sejarah Sukabumi di alun-alun Palabuhanratu. Rabu, 6 September 2023. Peserta tour de’sejarah diikuti oleh 35 peserta terdiri dari sembilan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dengan mengusung tema sejarah perkebunan industri masa kolonial.
Peserta tour akan menyusuri beberapa lokasi antara lain, titik nol kilometer, jembatan kuning Bagbagan, perkebunan Cibungur, PLTA Ubrug Warungkiara, perkebunan Sukamaju, dan pabrik karet Gutta Percha Tjipetir.
BACA JUGA : Polri Sudah Mengerahkan Unit Team CSIRT Untuk Selidiki Peretas Akun Youtube DPR RI
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Jujun Junaedi, menjelaskan, segala potensi yang dimiliki Kab. Sukabumi akan terus diperkenalkan kepada generasi muda, karena betapa pentingnya pemahaman nilai sejarah ini untuk memberi penyemangat bagi setiap orang.
“Melalui tour de’sejarah ini ialah memperkenalkan segala potensi Kab. Sukabumi kepada masyarakat khusus nya generasi muda”,Ucapnya.
Menurut Jujun, pengenalan tempat bersejarah akan banyak manfaat yang didapat, terutama untuk meresapi suatu kejadian dimasa lalu dalam pengembangan suatu bermakna bagaimana generasi muda bisa melihat secara langsung tempat-tempat bersejarah yang ada di Kab. Sukabumi. Dengan begitu generasi muda akan tumbuh pengetahuan seni, tradisi dan pengetahuan sejarah di wilayah Pelabuhan Ratu”, Jelasnya.
Jujun berharap, generasi muda harus mengaplikasikan nilai sejarah yang bermakna positif, adapun nilai negatifnya harus diperbaiki agar bisa bermanfaat.
Sekretaris Disbudpora Kab. Sukabumi, Anita Mulyani menambahkan, tujuan tour sejarah sukabumi guna menambah pengetahuan tentang kesuksesan perkebunan industri masa kolonial.
Sejarah perkebunan di Indonesia erat sekali kaitannya dengan sistem pemerintahan kolonial yang berlaku sejak masa VOC sampai berakhirnya masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah kolonial itu turut memberi warna dalam sejarah perkebunan di Indonesia.
“Jadi anak-anaku silahkan nanti dilihat dan disimak begitu besarnya sejarah yang dimiliki Kabupaten Sukabumi ini”, imbuhnya.